Selasa, 28 Desember 2010

Contact Kado Pintar

Assalamu'alaikum

Kado Pintar menjual grosir dan eceran berbagai macam kebutuhan kado-kado yang lucu unik, pernak pernik, mainan edukasi ataupun organizer di rumah tangga.

Kami siap membantu bagi kamu yang sibuk dan tidak banyak waktu mencari kado / bingkisan untuk anak, teman, orang yang anda kasihi.

dalam blog ini saya akan memposting produk dari kado pintar, bagaimana memakainya, manfaat dan tujuan dari produknya.

Produk-produk kado pintar insya Allah bermanfaat, mendidik, aman dan menarik

Contact person KADO PINTAR :

1. Phone / sms / Whatsapp / Telegram: 082111346530 (mansur)
2. BBM : 58BA0DE9

Senin, 27 Desember 2010

Do'a Akhwat


Ya, Allah .........
Aku berdo`a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Berikanlah untukku seorang pria yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua dihatinya
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu
Daya tarik fisik bukanlah yang utama
Yang utama adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa dia hidup sehingga hidupnya tidak sia-sia
Seorang pria yang mempunyai hati yang bijak bukan pria yang hanya memujaku
Tapi dapat juga menasehatiku ketika aku berbuat salah
Seorang pria yang mencintaiku bukan karena daya tarik fisik, tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi
Seorang pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada disampingnya.............


Rabb ..............
Aku tidak meminta seorang yang sempurna tapi aku mohon berilah aku kemampuan untuk membuatnya lebih sempurna dihadapan-Mu


Rabb ..............
Berilah untukku seorang pria yang membutuhkan do`aku dalam kehidupannya
Membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya
Membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih sempurna


Rabb ..............
Aku juga memohon buatlah sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu
Hingga aku dapat mencintainya dengan cinta-Mu
Bukan sekedar cinta, berikan aku kecantikan-Mu
Yang akan mampu menghiasi hatiku dan wajahku
Berikan aku tangan-Mu hingga aku dapat selalu berdo`a untuknya
Berilah aku mata-Mu hingga aku dapat melihat banyak hal yang baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja
Berilah aku mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-Mu dan pemberi semangat, hingga aku dapat mendukungnya setiap hari
Berilah aku bibir-Mu dan aku mampu tersenyum padanya setiap waktu


Rabb ..............
Bila akhirnya Engkau pertemukan kami, buatlah kami mampu mengatakannya “Betapa besarnya Alloh itu”
Karena Engkau telah memberikan untukku seorang yang dapat membuat hidupku akan menjadi lebih sempurna.




Rabb ..............
Aku tahu bahwa Engkau menghendaki kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan


Rabb ..............
Pertemukanlah kami .........................................
Satukanlah kami dalam ridho-Mu
Amin..................................................................

--nitz mitchinori--

Rabu, 22 Desember 2010

Sepatuku di situ gintung



Tepatnya pas lagi dauroh siyasi yg di adain LDK kampus di situ gintung klau gak salah di tahun 2009.

sebenarnya acara dauroh udah di mulai dari siang. Tapi karena berhubung pas hari kerja jadi ba’da pulang kerja baru meluncur ke TKP.

Selesai shalat ashar, beres-beres langsung berangkat ke ciputat pakai angkutan umum. setelah sampai di angkutan seperti biasanya….memang gak bisa kena angin sedikit duduk manis langsung lah tidur di angkot. Saking pulesnya tidur sampe abangnya yg ngebangunin. Dan ternyata angkot itu uda sampai di terminal ciputat. Sedangkan situ gintung itu posisinya sebelum terminal. Akhirnya balik lah lagi naik angkot ke arah situ gintung :D

Alhamdulillah sampai jg di depan kampus UIN, nyeberang dari kampus UIN naik ojek ke dalam situ gintung… jam di HP udah nunjukin jam 9 malam.

Sesampainya di depan pintu gerbang situ gintung..ternyata di gembok..dan gada orang yg jaga2 di sekitar situ..(gelap, sendirian) akhirnya ngasih kabar ke ikhwan yg di dalam supaya minta di bukain pintu gerbangnya.

“Lewat pintu gerbang yg 1 lagi, di samping pintu gerbang yg biasa (ikhwan.red)”.

ya sudahlah akhirnya ke pintu yg sebelah Alhamdulillah akhirnya ada penjaganya jg….tp penjaganya anjing2 yg lagi pada balap lari. Nunggu penjaga benerannya ada dulu supaya bisa lewat dari anjing2 itu..huffh….(Alhamdulillah anjingnya menyingkir)



jalan ke dalam situ gintung ke arah lapangan tenis. Hari itu habis hujan, jadi ni sepatu penuh “tanah liat” pada nempel2….sesampenya di lapangan tenis, dah gada akhwatnya….

”akhwatnya lagi pada di mess, mess nya yang di dekat pintu gerbang (ikhwan.red)”

di depan gerbang itu ada lebih dari 1 mess. Akhirnya balik lagi ke depan di antar lah sama 2 bodyguard (ahmad & andri) ke mess akhwat. (kapan lagi punya bodyguard)

Alhamdulillah….sampai jg di mess. Selesai Ishoma, semua akhwat berkumpul di ruangan. Panitia buat acara internal di akhwat….setelah itu, semua kumpul di lapangan tenis buat dengerin materi. Usai materi kembali ke mess (tidur).

Waktunya QL, akhwat QL jamaah di mess, selesai QL kembali ke lapangan di pimpin sama ahmad (klo gak salah masih menjabat jadi mas’ul bem). Selesai dilapangan, bersih2 trus shalat shubuh. Dilanjutin sama riyadhoh.

Selesai shalat shubuh siap-siap waktunya pamitan…krn sebelum siang harus udah sampai di Jakarta lagi, udah selesai salam-salaman sama akhwt yg di dalam mess, “eit ni sepatu mana ya…?“ (semua sepatu berantakan+pada bertanah liat) ya sudah, waktunya searching sepatu dulu, “Alhamdulillah ketemu….tp knp cuman sebelah” ya uda gapapa searching lagi….sampai di bantu sama akhwat yg lain tp tuh sepatu belum ketemu jg. semua sepatu di balik2in, di cari ke tong sampah, di cari sekeliling mess “gada juga…”

mulai berspekulasi…”jangan…jangan….jangan…jangan…tapi kenapa cuman sebelah ya” :D ups gak boleh bersuudzon. Ya udah coba kita Tanya sama ibu yg lagi nyapu halaman sapa tau ibu nya liat.

Si ibu bilang “mmg kadang suka gitu… biasanya kalau sepatu ilang, di bawa sama anjing trus ditanam sama anjingnya ke dalam tanah” (pohon kali di tanam) “lagi tu pernah jg ada pengunjung yg keilangan sepatu, ternyata dah lama di temuin di dalam tanah..” (baca:kaget) (mikir:besok kerja pakai sepatu apa…) haduh tega amat tuh anjing.

Eehhhh….temen akhwat yg lain dengan gelinya ketawa2 denger kaya gitu. di kiranya sepatu an tulang kali.

Ini usaha terakhir, kita cari agak jauh sedikit dari mess, sapa tau masih bisa ketemu…  (ngarap.com)

==:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::==
Ada telpon dari orang rumah :
Rumah : lagi dimana ? udah pulang belum ?
Jawab : masih di situ gintung.
Rumah : jam berapa pulang ?
Jawab : bentar lagi…ini lagi nyari sepatu dulu sebentar
Rumah : Sepatu…!!!!! Mmg sepatunya kemana ?
Jawab : kemungkinan besar di bawa anjing.
Rumah : hahahahhahaha…..ko bisa…..(……)
==:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::==
Berhubung harus pulang, minta tolong sama akhwat yg bisa bawa motor buat beliin sandal jepit.
Alhamdulillah, nyaman jg pake sandal jepit  masih berharap sapa tau sepatunya di temuin sama akhwat yg masih belum pulang, akhirnya di bawa lah tuh sepatu sebelah ke jakarta.

=============================================================================

Harusnya pakai sayembara nih…”barang sapa yg menemukan “sepatu sebelah” di situ gintung, maka......”

Walaupun sepatu sebelahnya tak ketemu, walaupun tak seindah kisah Cinderella yg sepatu kacanya di temuin sama pangeran, tapi tak apa. Karena sekarang “dia” udah ketemu…. ^_^’ (Loh..)

Senin, 20 Desember 2010

Catalog

**UNTUK MELIHAT DETAIL UKURAN, WARNA DAN HARGA, SILAHKAN BUKA FANPAGE KADO PINTAR, ATAU CLICK LINK: www.facebook.com/kadopintarshop

Untuk menanyakan ketersediaan barang silahkan hubungi:
Whatsapp 082111346530 / Whatsapp 0852 1708 3938 / BBM 58BA0DE9

FORMAT PEMESANAN KADO PINTAR Online Shop:

Untuk pemesanan silahkan melalui:
Whatsapp 082111346530 / BBM 58BA0DE9

Dengan format.
NAMA:
NO HP:
ALAMAT LENGKAP:
BANK: BNI/CIMB NIAGA/SYARI'AH MANDIRI/MANDIRI

(Harap menulis sesuai format)

Minggu, 19 Desember 2010

Sandal Jepit Istriku..


Selera makanku mendadak punah. Hanya ada rasa kesal dan jengkel yang memenuhi kepala ini. Duh, betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak seperti ini, makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah. Sayur sop rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya asin tak ketulungan.

"Ummi... Ummi, kapan kamu dapat memasak dengan benar? Selalu saja, kalau tak keasinan, kemanisan, kalau tak keaseman, ya kepedesan!" Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.

"Sabar Bi, Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Katanya mau kayak Rasul? Ucap isteriku kalem.

"Iya. Tapi Abi kan manusia biasa. Abi belum bisa sabar seperti Rasul. Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini!" Jawabku masih dengan nada tinggi.

Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat isteriku menundukkan kepala dalam-dalam. Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya merebak.

*******

Sepekan sudah aku ke luar kota. Dan tentu, ketika pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput harapan untuk menemukan baiti jannati di rumahku. Namun apa yang terjadi? Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang kuimpikan. Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling. Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal pecah. Pakaian bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini. Piring-piring kotor berpesta-pora di dapur, dan cucian, wouw! berember-ember. Ditambah lagi aroma bau busuknya yang menyengat, karena berhari-hari direndam dengan deterjen tapi tak juga dicuci. Melihat keadaan seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut dada.

"Ummi... Ummi, bagaimana Abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini?" ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Ummi... isteri sholihah itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah tangga. Harus bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju, beresin rumah?"

Belum sempat kata-kataku habis sudah terdengar ledakan tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu.. "Ah...wanita gampang sekali untuk menangis," batinku. "Sudah diam Mi, tak boleh cengeng. Katanya mau jadi isteri shalihah? Isteri shalihah itu tidak cengeng," bujukku hati-hati setelah melihat air matanya menganak sungai.

"Gimana nggak nangis! Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel terus. Rumah ini berantakan karena memang Ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Jangankan untuk kerja, jalan saja susah. Ummi kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali," ucap isteriku diselingi isak tangis. "Abi nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang yang hamil muda..." Ucap isteriku lagi, sementara air matanya kulihat tetap merebak.

Hamil muda?!?! Subhanallah … Alhamdulillah…

********

Bi..., siang nanti antar Ummi ngaji ya...?" pinta isteriku. "Aduh, Mi... Abi kan sibuk sekali hari ini. Berangkat sendiri saja ya?" ucapku.

"Ya sudah, kalau Abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan," jawab isteriku.

"Lho, kok bilang gitu...?" selaku.

"Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala Ummi gampang pusing kalau mencium bau bensin. Apalagi ditambah berdesak-desakan dalam dengan suasana panas menyengat. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa," ucap isteriku lagi.

"Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja," jawabku ringan.

*******

Pertemuan dengan mitra usahaku hari ini ternyata diundur pekan depan. Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput isteriku. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindu padanya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji. Di depan pintu kulihat masih banyak sepatu berjajar, ini pertanda acara belum selesai. Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu. Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu mahal. "Wanita, memang suka yang indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu," aku membathin.

Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sendal jepit yang diapit sepasang sepatu indah. Kuperhatikan ada inisial huruf M tertulis di sandal jepit itu. Dug! Hati ini menjadi luruh. "Oh....bukankah ini sandal jepit isteriku?" tanya hatiku. Lalu segera kuambil sandal jepit kumal yang tertindih sepatu indah itu. Tes! Air mataku jatuh tanpa terasa. Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Sampai-sampai kemana-mana ia pergi harus bersandal jepit kumal.. Sementara teman-temannnya bersepatu bagus.

"Maafkan aku Maryam," pinta hatiku.

"Krek...," suara pintu terdengar dibuka. Aku terlonjak, lantas menyelinap ke tembok samping. Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah warna baju dan jilbab umminya. Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti yang lain. Namun, belum juga kutemukan Maryamku. Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar. Penantianku berakhir ketika sesosok tubuh berabaya gelap dan berjilbab hitam melintas. "Ini dia mujahidah (*) ku!" pekik hatiku. Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja. Kalau yang lain memakai baju berbunga cerah indah, ia hanya memakai baju warna gelap yang sudah lusuh pula warnanya. Diam-diam hatiku kembali dirayapi perasaan berdosa karena selama ini kurang memperhatikan isteri.

Ya, aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum pernah membelikan sepotong baju pun untuknya. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Maryamku. Aku benar-benar menjadi malu pada Allah dan Rasul-Nya. Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah kuurusi. Padahal Rasul telah berkata: "Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya."

Sedang aku? Ah, kenapa pula aku lupa bahwa Allah menyuruh para suami agar menggauli isterinya dengan baik. Sedang aku terlalu sering ngomel dan menuntut isteri dengan sesuatu yang ia tak dapat melakukannya. Aku benar-benar merasa menjadi suami terzalim!

"Maryam...!" panggilku, ketika tubuh berabaya gelap itu melintas. Tubuh itu lantas berbalik ke arahku, pandangan matanya menunjukkan ketidakpercayaan atas kehadiranku di tempat ini. Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan senyum. Senyum bahagia.

"Abi...!" bisiknya pelan dan girang. Sungguh, baru kali ini aku melihat isteriku segirang ini.

"Ah, betapa manisnya wajah istriku ketika sedang kegirangan… kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?" sesal hatiku.

******

Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. "Alhamdulillah, jazakallahu...," ucapnya dengan suara mendalam dan penuh ketulusan.

Ah, Maryamku, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu. Lagi-lagi sesal menyerbu hatiku. Kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh isteri zuhud (**) dan 'iffah (***) sepertimu? Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena perhatianku?

(kebunhikmah.com)

Life is Beautiful ! nikmatilah hidup ini...



[1] hari ini sebelum kamu berkata kasar yang tidak enak didengar,
pikirkanlah seseorang disana yang tidak dapat mendengar....



[2] hari ini sebelum kamu mengeluh mengenai rasa pada makananmu,
pikirkanlah seseorang disana yang tidak pernah makan..



[3] hari ini sebelum kamu mengeluh karena keburukan wajahmu,
pikirkanlah seseorang yang sebenarnya wajahnya paling buruk di dunia ini...



[4] hari ini sebelum kamu mengeluh mengenai pasangan hidupmu,
pikirkanlah seseorang disana yang memohon teman hidup pada Tuhan...



[5] hari ini sebelum kamu mengeluh mengenai hidupmu,
pikirkanlah seseorang yang telah pergi terlebih dahulu...



[6] hari ini sebelum kamu mengeluh mengenai anak-anakmu,
pikirkanlah seseorang yg mendambakan anak tapi mereka tdk bisa punya anak...



[7] hari ini sebelum kamu mengeluh mengenai rumahmu yang tdk bagus,
pikirkanlah seseorang disana yang tinggal di pinggir jalan...



[8] hari ini sebelum kamu mengeluh tentang pekerjaanmu,
pikirkanlah seseorang disana yang berharap dpt pekerjaan...



[9] hidup adalah sebuah anugerah..
kamu tidak akan pernah mengetahui apa saja yang sudah kamu dapat sampai kamu kehilangannya...
begitu juga,
kamu tidak akan pernah mengetahui apa yang hilang dalam hidupmu jika sesuatu itu tidak pernah tiba.


Mungkin kita pernah seperti yang diatas..tp coba kita mensyukuri nikmat dari Allah. karena cara mensyukuri nikmat bisa dengan
1. mengucapkan syukur..
2. menjaga dan memelihara nikmat itu...
3. melakukan perbuatan yang sesuai dengan keinginan pemberi nikmat...

-true story-

Rabu, 15 Desember 2010

Obsesi itu....

Bukan kita yang memilih takdir
Takdirlah yang memilih kita
Bagaimanapun, takdir bagaikan angin
Bagi seorang pemanah
Kita selalu harus mencoba
Untuk membidik dan melesatkannya
Di saat yang paling tepat

-Shalahuddin Al Ayyubi-




Obsesi tujuh abad itu begitu bergemuruh di dada seorang sultan muda, baru 23 tahun usia nya.

Tak sebagaimana lazim nya, obsesi itu bukan mengeruhkan, melainkan semakin membeningkan hati dan jiwanya. Ia tahu, hanya seorang yang paling bertaqwa yang layak mendapatkannya. Ia tahu, hanya sebaik-baik pasukan yang layak mendampingi nya.

Maka di sepertiga malam terakhir menjelang penyerbuan bersejarah itu ia berdiri di atas mimbar, dan meminta semua pasukannya berdiri. “saudara-saudara ku di jalan Allah”, ujarnya, “amanah yang di pikulkan ke pundak kita menuntut hanya yang terbaik yang layak mendapatkannya. Tujuh ratus tahun lamanya nubuat rasulullah telah menggerakkan para mujahid tangguh. Aku katakan kepada kalian sekarang, yang pernah meninggalkan shalat fardhu sejak baligh nya, silahkan duduk !”

Begitu sunyi. Tak seorang pun bergerak.

“yang pernah meninggalkan puasa Ramadhan, silahkan duduk !”

Andai sebutir keringat jatuh ketika itu, pasti terdengar. Hening sekali, tak satupun bergerak

“yang pernah mengkhatamkan Al Quran melebihi sebulan, silahkan duduk !”

Kali ini, beberapa gelintir orang perlahan menekuk kaki nya..berlutut berlinang air mata.

“yang pernah kehilangan hafalan Al Quran-nya, silahkan duduk !”

Kali ini lebih banyak yang menangis sedih, khawatir tak terikut menjadi ujung tombak pasukan. Mereka pun duduk.

“yang pernah meninggalkan shalat malam sejak balighnya, silahkan duduk !”

Tinggal sedikit yang masih berdiri, dengan wajah yang sangat tegang, dada berdegub dan tubuh menggeletar.

“yang pernah meninggalkan shaum ayyaamul Bidh, silahkan duduk”

Kali ini semua terduduk lemas. Hanya satu orang yang masih berdiri. Dia, sang sultan sendiri. Namanya Muhammad Al Fatih. Dan obsesi tujuh abad itu adalah Konstantinopel.

(--Salim A. Fillah--)

About KADO PINTAR

Assalamu'alaikum,

Hallo...selamat datang di kado pintar

Kado Pintar menjual grosir dan eceran berbagai macam kebutuhan kado-kado yang lucu unik, pernak pernik, mainan edukasi ataupun organizer di rumah tangga.

Kami siap membantu bagi kamu yang sibuk dan tidak banyak waktu mencari kado / bingkisan untuk anak, teman, orang yang anda kasihi.

dalam blog ini saya akan memposting produk dari kado pintar, bagaimana memakainya, manfaat dan tujuan dari produknya.

Produk-produk kado pintar insya Allah bermanfaat, mendidik, aman dan menarik

Saat ini kado pintar menjual produknya melalui offline (kios pasar simpang, penggilingan, cakung) dan online shop dengan pemesanan melalui SMS, Whatsapp dan BBM. katalog online produk kado pintar dapat dilihat pada page blog ini atau dapat berkunjung di fanspage facebook www.facebook.com/kadopintarshop.

Kami menggunakan blog kado pintar dan social media lainnya untuk selalu memberikan informasi, produk terbaru, dan juga untuk tetap menjalin hubungan dengan customer.

Kami berharap kami dapat memberikan solusi, inspirasi dan manfaat buat para customer dari produk yang kami posting.

Wassalamu'alaikum

Hati-hati dengan Prasangka kita



Di ruang tunggu sebuah bandara, seorang ibu muda terlihat tengah menunggu pesawat yang akan menerbangkan dirinya. Karena harus menunggu cukup lama, ia memutuskan untuk membeli buku untuk dibaca. Ia juga membeli sebungkus biskuit, sekadar untuk camilan dirinya disaat menunggu pesawat.

Ia kemudian duduk di salah satu kursi di ruang tunggu vip. Sambil bersandar, ia mulai membuka dan membaca buku yang dipegangnya. Di kursi sebelah, yang hanya dipisahkan oleh sebuah meja kecil yang diatasnya tersaji sebungkus biskuit, duduklah seorang pria. Pria tsb terlihat mulai membaca majalah. Ketika ibu muda mengambil sepotong biskuit dari bungkusan yang terletak di atas meja, pria tsb mengambil sepotong juga. Si ibu muda merasa terganggu dengan perbuatan pria tsb, namun ia diam saja.

Ia hanya bergumam: ? Huh ....menyebalkan! Ingin rasanya kutampar saja mukanya !?
Setiap ibu muda tsb mengambil sepotong biskuit, pria tsb juga melakukan hal yang sama, sambil tersenyum kepada si ibu muda. Perbuatan pria tsb benar-benar mengundang geram si ibu muda ...! Namun si ibu muda tidak bereaksi apa-apa, ia hanya menyimpan kedongkolan didalam dada.
Ketika biskuit tersisa satu potong, si ibu muda bergumam: ? Coba saya ingin lihat apa yang akan dilakukannya...!?

Kemudian si pria membelah biskuit tsb. Ia mengambil separoh dan mempersilakan si ibu muda untuk menikmati yang separohnya lagi... Benar-benar keterlaluan .....!
Kini, kekesalan si ibu muda benar-benar memuncak!
Ia segera mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan tempat duduk tsb, pindah ke ruang keberangkatan (boarding room).

Ketika ibu muda duduk didalam pesawat, ia membuka tas jinjingnya untuk mengambil kacamata.
Betapa terkejutnya dia ...... Ternyata bungkusan biskuit miliknya ada di dalam tas jinjing, masih utuh ...!
Ia kini menyesal, ... Dan benar-benar merasa malu!
Ia merasa bersalah.
Ia mengira bahwa biskuit yang dimakan tadi adalah miliknya
.... Ternyata bukan!
Pria tadi membagi biskuit antara dirinya dan si ibu muda tanpa merasa marah, tenganggu atau pun merasa rugi ...
.... Sementara si ibu muda merasakan sebaliknya.
Ia merasa bahwa biskuit tsb adalah miliknya yang telah diserobot oleh pria tsb, dan menyangka betapa si pria tsb telah berbuat kurang ajar kepada dirinya.

KAWAN,
ADA TIGA HAL YANG TIDAK DAPAT DIRAIH KEMBALI ...
1. Kata-kata... ...setelah diucapkan!
2. Kesempatan... ... setelah berlalu!
3. Waktu... ...setelah beranjak pergi!

Semoga Bermanfaat
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pengikut

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...