Minggu, 09 Januari 2011

Setengah abad merawat cinta-BISMAR SIREGAR




Amang......
My Husband
You are my forever love



Kalimat-kalimat yg merupakan gubahan Yunainen F Dmanik di Seoul, 15 September 2002 itu, bukan sekedar goresan pena biasa. Inang, sebutan untuk yunainen, bukan basa basi menyebut amang, sebutan untuk suaminya, bismar siregar, sebagai orang yg selalu dicintainya. Bismar memang pria yang terkenal setia dengan istri dan keluarganya. Tahun 2007 lalu, keduanya telah melalui 50 tahun usia pernikahan mereka.

Pagar pintu rumah mantan hakim agung itu dibiarkan terbuka, tidak seperti rumah-rumah lain di sekitarnya. ‘Saya percaya pada perlindungan Allah” Ujar bismar.

Penampilannya pagi sangat santai, gaya bicaranya penuh sastra yg menggugah. Lebih dari 1 jam bismar berbicara panjang ttg perjalanan pernikahannya dengan perempuan yg di kenalnya saat yunainen masih menjadi siswi Sekolah Guru Kepandaian Putri. Banyak hikmah dan pelajaran yang sekaligus menjadi rahasia keduanya merawat cinta selama lebih dari separuh abad.

Sama-sama memiliki asal daerah sumatera utara. Namun keduanya ternyata memiliki karakter yang nyaris bertolak belakang. Bismar cenderung pendiam dan introvert, yunainen kebalikannya. “kalau ada kesempatan dia ketawa, kalau saya tidak” ujarnya sambil sedikit tertawa. Ia mengingat sekali perkataan KH EZ Muttaqin saat menyampaikan nasihat pernikahan “Pernikahan ini aneh. Sebelum menikah, cantik. Tidak ada cacatnya. Karena semua ingin menampilkan yang terbaik. Tidak ada duitpun bisa pinjam dulu untuk bisa menampilkan yang terbaik. Tapi begitu menikah, sudah keliatan aslinya, wajahnya yang dahulu bersolek, sekarang sudah biasa”. Menurut bismar, dalam kondisi seperti itu sering muncul pertanyaan, “inikah istriku?” dan jika bisikkan seperti itu di tanggapi maka, setanpun masuk”

Untuk mengatasi bisikan yang bisa menyesatkan itu, bismar berusaha mencari Titik temu dari perbedaan yang ada antara dirinya dan istrinya. Rasulullah saw yang menegaskan bahwa perbedaan itu adalah rahmat atau kasih sayang. “Tidak akan kami jadikan perbedaan itu sebagai alasan untuk tidak berkompromi. Kalau kalian berbeda, tapi carilah Titik persamaanya. Jangan ikuti Titik perbedaan. Karena sekali ikut perbedaan setan masuk, setan masuk, setan masuk” ujar bismar.

Kini, bismar dan yunainen telah dikaruaniai 7 orang putera dan 14 orang cucu.nasihatnya dalam Pembina rumah tangga adalah sikap ADIL. Itulah jawaban bismar saat di Tanya bagaimana caranya membina rumah tangga hingga melewati 50 tahun.

Ia mengatakan “Binalah dirimu dahulu, karena islam mengajarkan jangan bina orang lain sepanjang engkau belum mampu membina dirimu” (surat an nisa:35) yakni tegakkan islam lebih dahulu dalam dirimu, baru ia akan tegak di keluargamu dan negaramu.

Ia melewati masa indah sebagaimana calon pengantin, dimana mengganggap pasangan adalah sosok yang paling dalam segala hal. Tapi barulah setelah menikah dirasakan perbedaanya. “dulu kita tidak pernah merasa kekurangan uang, mau apa saja boleh demi cinta kita. Tapi setelah menikah terbayang gaji terbatas dan semua terbatas. Maukah istri memahami kemampuan suami yg terbatas ?? “kondisi seperti ini, adalah kondisi yg rentan bagi suami istri. Hingga berakibat statemen cerai, “jadi bagaimana? Carilah yang seiman. Itu ada di dalam hadits rasulullah saw, yang artinya boleh kau cari istri yang cantik, boleh kau cari istri yang kaya, boleh kau cari istri yang bangsawan, tapi ketiga hal itu tidak merupakan jaminan kau akan dapat memiliki kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah” ujarnya dengan logat sumatera yang masih cukup kental.

Ketika istrinya hamil ketika itulah bismar lebih berusaha memahami istrinya. Jika istri marah, dia berusaha tidak marah. “saya terimalah dia seperti dirinya”, bismar seraya mengutip kisah dalam hadits rasulullah saw ketika seseorang badui datang kepadanya, dia mengatakan “engkau mengatakan keadilan, dimana keadilan ?”umar ra yang mendengar itu tersinggung. Tapi bagaimanapun, “si badui itu ya orang badui, bukan orang quraisy. Kalau ia mengatakan sesuatu itu apa adanya. Itu karena pendidikannya rendah. Dari situ bisa kita angkat bahwa kebebasan orang untuk berbicara di lindungi dalam islam. Maka, umar tidak jadi marah. Rasulullah saw menjawab “engkau tadi bertanya ttg keadilan.” Diambilnya tanah kemudian diletakkan di dada orang itu sambil rasul mengatakan “disinilah letak keadilan itu”,

“terimalah si badui seperti si badui”
“terimalah si bismar seperti si bismar”

“kalau selama enam bulan itu cinta lahiriyah, tapi lama-lama bukan itu yang menentukan, tetapi cinta bathiniyah. Saling merindukan “saat benih saling merindukan itu semakin tumbuh subur di antara mereka, maka bismar tidak lagi nyaman berada jauh dari istrinya dalam waktu yang lama. Ia tidak nyaman pergi bila sang istri tidak mendampinginya. Bahkan saat bismar studi ke amerika dia tidak mau tinggal lama-lama di amerika dan saya langsung pulang ke Indonesia

“untuk apa saya tinggal lama dan senang-senang di amerika, tapi istri saya dalam keadaan yang berbeda ?”

“bodoh amat pak bismar, di sini kan ada kuda bule”. Tapi bismar mengaku tidak mendebat orang yang mengatakan hal itu. Ia hanya mengatakan, bahwa istri saya tidak tahu, tapi tuhan selalu mengawasi saya, bisakah saya setia pada istri saya?” bismar ingat dirinya mengeluarkan statement :

“dalam mencari dan memilih pemimpin, carilah mereka yang setia dalam kehidupan rumah tangganya”

Kalau tidak setia, jangan,jangan, jangan. Apalah artinya kalau rumah tangga sudah dikhianati, bagaimana dengan institusi lain yang lebih besar ?”



Bismar mengaku tidak pernah perang mulut dengan istrinya “karena saya tahu, sekali bertengkar setan akan masuk. Dan biasanya kalau orang bertengkar itu sulit berhentinya. Saling menyakiti, tanganpun ikut, marah ttp ada. Jangan sampai keluar, jangan sampai keluar. Dan ini yang juga selalu dikeluhkan istri saya. Ia mengatakan “saya sudah begitu, sudah begini tapi kenapa kamu diam aja “ saya jawab “kalau nanti saya berteriak, ributlah kita. Karena dia menunggu sebetulnya bagaimana saya marah. Tapi tidak berhasil. Kalau saya “Tampar” istri saya itu hanyalah “tamparan” kasih sayang sambil mengucapkan “cantik sekali kau istriku” dan bismar sudah memahami bahwa istrinya tidak akan mau membalas “ganteng sekali kau suamiku….”. menurut bismar, istrinya bukan type seperti dia. Menurutnya Pria itu sangat terpuji bukan karena dipuji tapi kalau dia bisa memuji istrinya. Sangat terpuji.

Bismar berkisah, tidak sedikit yang di sodorkan kepada dirinya melalui wanita cantik. Misalnya wanita yang cantik yang mengajak untuk makan siang di hotel ini dan itu. “Pak bismar mari makan siang di hotel ini. Itu saya alami di kantor” saya hanya mengatakan “Ajakan anda sangat membahagiakan saya tapi tahukah anda masakan istri saya lebih nikmat dari masakan di hotel manapun. Lebih nikmat”. “Saya orang kampung,karena itu selera saya masakan kampung. Sayur bening dan sambal itu sudah cukup kalau goreng ayam saya hanya ambil sedikit-sedikit krn waktu kecil ayam itu makanan yang sangat LUX. Jadi cara makannya harus di cubit-cubit sedikit-sedikit.” Cerita bismar

Dalam bersikap terhadap orang tuanya,bismar mempunyai prinsip yang penting di dengar oleh kita semua “ Jangan berhitung dengan orangtua. Kalau engkau berhitung dengan orangtua, maka Allahpun berhitung dengan rizki kita”

Suatu saat di tahun 76, ada orang yang meminjam uang 13 juta tapi kemudian meninggal dunia. Saya katakan pada istri, hutang saya yang 13 juta itu sudah saya hapuskan. Meskipun yang meninggal adalah Syuhada maka jasadnya masih terhambat dari syurga. Apa saya tidak mau membebaskan orang untuk ke syurga ? ketika istri saya mengatakan, coba kalau begini, begini dan begini. Saya katakan, boleh engkau mengatakan itu wahai istriku, tapi tahukah engkau sikap saya. Bila saya sudah naik di atas Mercedes mata saya ke atas , dan ke bawah. Biarkan kita ttp merasakan masyarakat yang ada di bawah.

Akhirnya, kita semua yang patut menggarisbawahi pesan-pesan yang keluar dari kehidupan bismar dan istri hingga melebihi 50 tahun. Ketegasan bismar, tidak menghalanginya untuk bersikap penuh perhitungan, lemah lembut dan mampu menahan gejolak yang biasanya muncul dalam sebuah rumah tangga. Dari sana, maka muncullah kecintaan, kecintaan, kecintaan. Seperti ungkapan bismar kepada istrinya di saat memperingati 50 tahun usia pernikahan mereka :

“Istriku, cinta kita telah berbuah menjadi kasih sayang. Bila kulihat keriput di wajahmu, dan putih uban di kepalamu, maka itu adalah karunia dan rahmat bagiku….”

6 komentar:

  1. Subhanallah “dalam mencari dan memilih pemimpin, carilah mereka yang setia dalam kehidupan rumah tangganya”... yang setia y ^^

    VJ, unt QS.An-Nisa:35 kok q lht di Qur'an terjemahannya beda y?? Q sering dengar arti itu, tapi g tahu surat & ayatnya.

    Pembelajaran yang baru lagi di pagi yang penuh berkah ini “ Jangan berhitung dengan orangtua. Kalau engkau berhitung dengan orangtua, maka Allahpun berhitung dengan rizki kita”

    Syukron VJ ^^

    BalasHapus
  2. iya subhanallah.....sebuah keluarga yang sudah teruji dalam merawat cinta mereka..semoga kelak kita jg begitu....

    ups....beda ya... :D :D iya, an hanya menyalin dari hasil wawancara di majalah tarbawi...

    “Ajakan anda sangat membahagiakan saya tapi tahukah anda masakan istri saya lebih nikmat dari masakan di hotel manapun. Lebih nikmat”.

    BalasHapus
  3. “Ajakan anda sangat membahagiakan saya tapi tahukah anda masakan istri saya lebih nikmat dari masakan di hotel manapun. Lebih nikmat”... hu hu itu pasti dambaan tiap wanita setelah berkeluarga y, romantis bapaknya euy.

    Menjadi bijak setelah ditempa pengalaman & ilmu. ^^

    BalasHapus
  4. “kalau ada kesempatan dia ketawa, kalau saya tidak” ujarnya sambil sedikit tertawa." kaya nya garing juga klo kaya gini...

    tapi di balik kegaringan dan ketegasan jadi mantan hakim agung....bener2 ya romantisnya..hihiihihi...

    oke...di tunggu kisah2 dari pasangan berikutnya...(separuh abad lebih)

    BalasHapus
  5. Nice Article, semoga menjadi hikmah buat kita saat kita nanti tengah mengarungi bahtera Rumah tangga..@...@

    BalasHapus
  6. Amiin...semoga kita bisa kaya gitu ya panti....bilangin sama agung tuh...klau gak setia...(jangan..jangan..jangan..) hihihi

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pengikut

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...