Kamis, 24 Februari 2011

Ketemu di Busway

Setelah turun dari mikrolet, cepat-cepat jalan ke halte busway. Sambil terus jalan sambil merogoh isi tas buat ambil ongkos (uang pas 2.000) karena sebelum jam 7 pagi harga karcis busway Rp 2.000. Dan terus sambil jalan cepat tiba-tiba bunyi “DUG..!! “ dan cukup keras karena bunyi itu tidak jauh dari aku berdiri. tepatnya ada di depan pas. Ternyata seorang perempuan menabrak kaca tiket busway…dengan spontan aku pegang perempuan itu “gapapa kan mbak ..?”

“eeh…dia malah ketawa sambil bilang, aku lupa beli karcis nya ternyata ada di samping bukan di depan”

(kalau teman2 perhatikan di tempat2 pembelian tiket busway, ada yang langsung di depan, dan ada yang di samping)

Dia terus meraba-raba lubang tempat pembelian karcis yg ada di samping..ternyata pas aku liat kedua matanya tertutup rapat (tuna netra.red)….Perempuan itu langsung ngasih uang ke petugas karcis dan uang kembalian dia genggam di tangan…sambil jalan ke arah tempat pengantrian bus tanpa tongkat.

Setelah selesai beli karcis, aku langsung jalan cepat ke perempuan tadi, awalnya dia kurang nyaman pas aku pegang tangannya.

Perempuan itu: “gapapa mbak, aku bisa sendiri kok, aku udah biasa….” Sambil melepaskan tanganku.

“memang mbak mau kemana ..?”

Perempuan : “aku mau ke arah kali deres”

“ya udah aku anterin ke tempat yang gak ngantri ya…” “tunggu di sini aja, insya Allah sebentar lagi paling bis-nya datang”

Langsung aku menuju ke tempat pengantrian penumpang yang sudah penuh sampe batas keluar pintu..huuffhh…..

tiba-tiba datang laki-laki tinggi dengan HT nya memanggilku, dan bilang

“Mbak ngantri di sana aja” (menunjuk tempat pengantrian khusus) “kata petugas itu. “Tapi Pak, saya gak enak sama lain yang ngantri”. Mata penumpang yang lain menuju ke diriku..(oh now…)

“saya yang tanggung jawab, mbak temenin aja mbak itu” tegas petugas tadi.

“iya Pak, terima kasih” Alhamdulillah sambil ngeloyor dan senangnya aku langsung jalan menuju ke perempuan tadi sebenarnya banyak yang mau aku tanyain ke mbak tadi dan akhirnya aku tak perlu mengantri panjang…..(hihihihi) :D

Aku colek mbak tadi sambil bilang “mbak aku balik lagi niy, di suruh sama petugas nemenin mbak..”

“jadi ngerepotin, aku dah biasa ko..” jawabnya.

Sambil aku perhatikan dari atas sampai bawah. Kulit sawo matang, rambut yang klimis di sisir rapih, tas berwarna hitam dengan rantai tas warna kuning , baju kemeja rapih, celana panjang, jam di tangan, dan sepatu dengan hiasan kupu-kupu besar berwarna kuning, …

Hmm…Bis belum datang juga….mulailah kami ngobrol2x.

“oia, nama mbak sapa ya..?” “nama ku : Fitri”

“nama ku wati..”

Fitri : “ko pergi sendiri…?, gak ada yang antar ..?”

Mbak Wati : “oh aku dah biasa kemana-mana sendiri, masa setiap aku pergi harus ada yang nemenin, kan gak setiap waktu orang bisa nemenin aku, dan dari aku kecil Allah selalu kirim orang yang sayang sama aku…”

Fitri “subhanallah….oohh…trus ke kali deres mau ngapain itu kan jauh…?”

Mbak Wati : “memang menurut kamu, orang kayak aku bisa ngapain…?”

Fitri : “deg (baca:kaget)”, mungkin klo dia liat muka ku langsung twing..twing…twing…berubah bingung..

“hmm…kalau dari yang fitri liat mbak mau pergi kerja…” lanjutku.

Mbak wati : “memang menurut Fitri, orang kayak aku bisa kerja apa…? ”

Fitri : “haduuh…..dung..dung…dung…sambil mikir….” “bisa jadi ngajar, atau di kantor..” sekenaku.

Mbak wati : “bis nya lama ya…pasti crowded deh udah kesiangan gini, sambil memegang jam di tangannya trus dia bilang dah jam 6.15 nih..”

Fitri : subhanallah..keren juga nih si mbak bisa tau jam berapa…(dalam hati) “ko mbak bisa tau sekarang jam berapa ..”


Mbak wati
: “kan aku raba jarum jam nya…”



(ternyata jam nya itu disetting bisa buka tutup buat ngeraba jarum…)
(alhamdulillah akhirnya busway gandeng-nya datang juga…) dalam busway lanjut ngobrol lagi ahhh



Fitri : “memang mbak kerja di bagian apa…,trus pernah sekolah dimana..?

Mbak wati : “aku kerja bagian obat-obatan human resources dan bagian presentasi ke vendor2 (via laptop)”

Fitri : “ohh…sekolah farmasi ya…”

Mbak wati : “bukan…aku kuliah di UNJ, jurusan Psikolog.”

Fitri :”wah..subhanallah…trus belajarnya gimana…? ujiannya gimana..?”

Mbak wati : “itu lah pentingnya punya teman banyak, jadi aku minta bacain temen atau kalau gak aku bayar orang buat ngerekam nanti aku tinggal belajar dari rekamannya…untuk ujian biasanya dosen lebih senang lisan, kalaupun tulisan aku minta tolong sama teman dari fakultas lain buat dikte soal dan jawabanku..”

Bunyi telpon dari dalam tasnya , dia sibuk meraba-raba isi tas dan mengambil sebuah dompet..pas diliat ternyata di dompet itu ada 2 handphone.   di ambil HP nokia sambil nekan keypad di hp trus dia ketawa2…dan bilang :

“duh aku sendirian deh, temenku pas gak masuk lagi hari ini, barusan dia sms “

(haduuh…si mbak ini nawain apa ya…ko dia bisa baca sms..)


“oia, aku minta no nya Fitri dong”

(dia ketik di hpnya dengan jari telunjuk , cepat dan pas aku liat yang di ketiknya benar semua. subhanallah)


……………………………..

Kami terus ngobrol gak terasa bis udah sampai di halte senen, lalu kami transit : dia ke arah kali deres dan aku ke arah gambir 1….

============================================

Subhanallah…banyak ibrah yang Allah kasih pagi itu….

Ya Allah..., maafkan aku jika aku rapuh & suka mengeluh. Tapi mulai pagi ini, aku seharusnya bersyukur dengan semua nikmat yang tidak bisa aku hitung. Aku masih bisa bernafas, masih dapat menghirup udara segar, masih bisa berjalan, masih dapat melihat. Mohon jauhkan aku dari berkeluh kesah, kesempitan pikiran, kekotoran hati dan dari kemalasan tubuh ini.

1 kata untuk Mu… :

ALHAMDULILLAH…..

Khamsahapnida ne Allah….

Thank’s To Allah…

Kamis, 17 Februari 2011

Selamat Jalan Suamiku Tercinta

Oleh : Iswari Nur Hidayati

"... Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan..."(Q.S. Al Insyirah : 5-6)
Hmm...hm.. Darimana aku harus memulai menulisnya ya, kenangan yang indah, kenangan yang luar biasa, dan subhanallah.. Maha Besar Allah dengan segala takdirNya..

Dua puluh tiga bulan yang lalu, ketika ucapak akad nikah itu terlantun dari bibirnya.. ketika itu pula saya merasa bahwa status saya telah berubah, yaitu menjadi seorang istri dari suami yang sholeh..

Hari-hari kami penuhi dengan ucapan syukur pada Illahi Rabbi... Ya Allah terima kasih, engkau telah mengirimkan padaku seorang suami yang sabar, rendah hati, dan sangat menyayangiku..

Subhanallah, Allahu Akbar. Hari-hari kami lalui dengan penuh kebahagiaan dan penuh senyuman juga harapan. Kami susun lembaran rencana hidup kami yang akan kami lakukan..

Hm..hm..2 bulan setelah menikah, tepatnya Bulan Syawal tahun 2006, pagi itu terasa pusing sekali diriku, terasa berkunang-kunang. Ternyata, alhamdulillah Allah menitipkan janin kecil pada kami. Subhanallah, ada janin kecil dalam rahimku..

Allahu akbar, hari-hari kami lalui dengan semangat yang membara, karena sebentar lagi akan lahir putra kami..hm..hm..rasanya tak sabar menunggunya.. Kami berdua tetap beraktivitas seperti biasa, kuliah S2 kami tetap kami lalui. Karena kami memang punya kewajiban untuk menyelesaikan S2 kami masing-masing...

Tak terasa, kehamilan 6 bulan tiba..hm.. Badanku sudah mulai gemuk, tetapi belum begitu gemuk kata teman2ku..
Tiba saatnya suami tercinta bertolak ke Netherland, untuk melanjutkan S2nya. Rasanya begitu berat, ditengah kehamilan yang menginjak usia 6 bulan, 3 bulan lagi saatnya untuk melahirkan.. tetapi bagaimanapun juga dalam pikiranku, aku hanya ingin melihat suami tercinta berhasil dalam hidup dan kuliahnya. Dengan penuh suka cita dan linangan air mata aku melepas kepergiannya di Bandara Adisucipto.. Ujian pernikahan kami tidak sampai disini, suamiku ternyata mendapatkan sedikit ujian tentang penerbangannya. Dia harus "delay" satu hari di Malaysia. Dengan anakku yang masih ada diperutku, aku mencoba mengurus tiket penerbangan suamiku.. Hm..ditengah kelelahan yang menderam ternyata ada kepuasan batin ketika dengan keikhlasan membantu sang suami tercinta. Semoga Allah meridhoi langkah ini, menjadikan pahala atasku untuk berkhidmat kepada suami tercinta..


Hari-hari di Netherland, terasa begitu lama. Komunikasi lewat handphone dan yahoo messenger merupakan cara kami untuk tetap berkomunikasi, walau memang pulsa membengkak, tetapi tidak jadi masalh bagi kami. Beliau selalu bilang "De, insya Allah ada gantinya sayangku..".
Linangan airmata kerinduan untuk bertemu dengan suami terus mendera, akan tetapi semangat untuk mendukungnya, untuk memberikan motivasi padanya mengalahkan segala kelelahan.

Bulan Juni tiba, ujian S2 ku segera digelar sambil menunggu kehadiran suami tercinta dari negeri orang. Hari-hari terus menunggu kepulangannya, hingga tanggal 26 Juni tiba. Saat itu aku selesai ujian semenster 2 S2 ku, pulang jam 5 sore. Bahagia sekali, insya Allah nanti malam berjumpa suami tercinta. Alhamdulillah, "sayangku, insya Allah nanti malam ketemu Ayah.." jam 20.30 aku bertolak ke Bandara untuk menjemput suami tercinta. Alhamdulillah, airmata ini menetes ketika melihat beliau memelukku, mencium keningku tanda kerinduan yang terpendam. Subhanallah, rasanya bahagia sekali ketika berjumpa dengannya setelah terpisah 3 bulan lamanya.

Hm..hm..rasa lelah mendera kami berdua, malam itu seolah cerita tiada habisnya. Alhamdulillah, mas bisa menunggu putra kita lahir di dunia, insya Allah. bahagianya rasanya kembali bisa berkumpul dengan suami..

Keesokan paginya, suami mohon ijin untuk istirahat ditengah kelehannya dari Belanda. Tetapi, jam 08.30 pagi...aku bilang "mas, kayaknya kita harus ke rumah sakit.." Tiba2 air ketubanku pecah, dan panik...tetapi dengan ketenangan suamiku, akhirnya kami ke Rumah Sakit Ibu dan Anak untuk bersalin..

Puji syukur kehadirat Allah, alhamdulillah sudah bukaan 1. Tetapi ketuban itu terus dan terus keluar, hingga pukul 11.30 alhamdulillah sudah bukaan 8, kemudian jam 12.30 alhamdulillah bukaan 10. Persalinan dijelang, aku masuk ruang persalinan ditungguin oleh suami tercinta. beliau tak hentinya melafadzkan dzikir sambil memegang erat tanganku yang sedang berusaha untuk melahirkan. Sampai jam 15.30 anakku juga belum lahir.. Kami masih berusaha sekuat tenaga untuk proses persalinan normal. Suamiku tak henti2nya meneteskan airmata ketika melihatku melalui proses persalinan. Dokterpun masuk mengontrol kami, kemudian hati kami berdua dikejutkan dengan kata2 "Denyut jantungnya melemah,.." tetapi kekuasaan Allah, 5 menit kemudian diperiksa alhamdulillah normal. Kemudian pukul 16.00 diputuskan untuk operasi caesar. Dan kamipun menyanggupinya

Alhamdulillah jam 16.45 putra kami lahir, laki-laki dan kami beri nama Asfarizal Abdurrahim Fadiyya Alfauzan. Alhamdulillah, hidunya mancung seperti ayahnya, hampir semuanya mirip ayahnya. Suamiku menangis tak henti-henti....bersyukur kepada Allah, setiap hari beliau melantunkan hafalan surat2 dalam AlQuran, juz 29 yang sering ia bacakan untukku dan putraku dengan hafalan beliau.
Kebahagiaan menyelimuti kami berdua, dan putra kami ajak untuk kuliah S2..


Alhamdulillah suami hampir selesai S2, dan Allah memberikan kemudahan baginya untuk S3. Akan tetapi sebelum bulan November beliau harus selesai S2nya. Ditengah kesibukan kami sebagai orang tua baru, kami harus bekerja sama untuk menyelesaikan S2 suamiku. Alhamdulillah sesuai dengan rencana

Tiap malam aku menemaninya dan membantunya untuk menyelesaikan S2nya, dan kemudian ditambah lagi dia harus membawa jurnal yang akan dipresentasikan ke Thailand. Alhamdulillah jurnal diterima oleh pihak penyelenggara, dan beliau dijanjikan untuk S3 ke Jepang, Nagoya University apabila beliau bisa menyampaikan paper di seminar dengan baik.


Hari keberangkatan tiba, tanggal 2 November 2007. dengan sukacita beliau bertolak ke Thailand, dengan 'sangu" akan menjadi pembicara disana. sms demi sms kuterima dengan penuh kebahagiaan dan sukacita. Alhamdulillah, sang promotor menyetujui beliau untuk melanjutkan S3 ke Jepang. beliau sms, "Alhamdulillah istriku tercinta, mas bisa berangkat ke Jepang karena Pak Profesor menerima pemaparan mas dengan baik, insya Allah". Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi kami berdua.

Berita gembira itu masih kusimpan dalam handphoneku, dan juga semangat yang dia berikan padaku: "Bunda, alhamdulillah kita punya kehidupan sendiri yang kita bisa bersama berjuang dan meraih impian. Semangat ya bunda, doa ayah selalu terucap untukmu". Subhanallah, beliau sangat menyayangiku, selalu mengobarkan semangat untukku.

Tanggal 4 November, sms demi sms masih kuterima hingga jam 12.45. Kubalas sms itu dan masuk hingga jam 14.00. kebahagiaan menyelimuti hidup kami, dan tak kami duga dan tak kami sangka, ternyata Allah punya rencana besar buat kami.

Jam 15.00 waktu Thailand, suamiku mengalami kecelakaan speedboad, dan Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, dia berpulang kepada Allah Sang Maha Pencipta. Kabar itu kuterima jam 21.30 malam, ketika berita itu disampaikan padaku, aku hanya bisa mengambil air wudhu kemudian menangis dihadapan Allah, sholat sunnah 2 rokaat untuk menguatkan hatiku, hingga yang keluar hanyalah "Innalillahi wa inna illaihi roji'un. Allahuma Ajirnii fii mushibati wakhlufli khoiru minha..." Ya Allah berilah aku pahala atas ujian ini, ringankanlah ujian ini, dan gantilah dengan yang lebih baik..."

Linangan airmata tak henti dari mataku, bibirku kelu untuk berucap apapun, aku tak kuasa menahan tangis ketika orang2 mulai berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa padaku. Hanya lantunan "Laa haula wa laa quwwata illa billah" yang mampu aku ucapkan untuk menguatkanku.
Hari senin, aku masih menantikan kepulangan jenazan suami tercinta. Kupenuhi dengan sholat, entah sholat sunah apapun aku usahakan lakukan agar aku tetap khusnudzon sama Allah, begitu berat rasanya hati ini untuk menerima takdir Allah. Putraku masih 4 bulan. Senin, pembicaraan panjang tentang pemulangan suamiku, dan aku menhandle sendiri. Semuanya bermusayawarah denganku tentang kepulangan jenazah suamiku.
Hari selasa tiba, jadwal kepulangan suamiku memang sesuai dengan jadwal kepulangan yang direncanakan. Hanya yang berbeda adalah wujudnya.Dia berpulang dalam keadaan membujur kaku tak berucap sedikitpun. Aku ingin menjemputnya dalam pelukanku, akan tetapi dia sudah dibungkus peti jenazah dengan rapi dan di atasnya adalah surat2 kematian untukku, bukan pesan indah darinya tetapi pesan dari KBRI di Thailand.

Selasa, 6 November 2007, kami keluarga besar beserta tim dari UGM menjemputnya di bandara AdiSucipto. Aku tak mampu untuk meguasai diriku, airmata keluar tak terasa sebagai wujud cintaku padanya. Laa haula walla quwwata tak henti dari bibirku, sambil menggendong putraku aku menyapa suamiku.. "Assalamu'alaikum sayangku, cintaku...Selamat datang suamiku tercinta.." Aku hanya mencium peti jenazahnya, bukan dirinya. Allahu Akbar..

Sampai di rumah duka, peti jenazah dibuka, subhanallah, allahu akbar, suamiku tersenyum di peti jenazah itu. Berulang kali aku mengusap wajahnya, dan airmataku kutahan dengan sekuat tenagaku. Aku menemaninya di dekat peti jenazah suamiku..

Pemakamanpun tiba, aku menemaninya hingga beliau dimasukkan ke dalam liang lahat. Dan itu untuk terakhir kalinya aku memandang suamiku tercinta, tetesan airmata membaasahi pipiku.. Aku tak mampu untuk berucap apapun kecuali lantunan doa untuknya untuk suami tercinta...
Aku pulang dari makam dengan langkah gontai, tetapi aku ingat anakku...


Selamat Jalan suamiku tercinta, semoga Allah mengampunimu.. engkau pergi ke Thailand dalam rangka menuntut ilmu dan menyebarkan ilmu, dan juga memperjuangkan keluargamu dan masa depanmu, Banyak yang mengatakan engkau syahid suamiku, karena engkau meninggal tenggelam.
Suamiku tercinta, selamat Jalan...Semoga Allah mengampuni dosa2mu, melapangkan kuburmu,menerangi kuburmu, dan menjadikan kuburmu sebagai bagian dari taman surgaNya..

Rabu, 09 Februari 2011

Puasa Senin, Kamis

Berhubung belum selesai ngerangkum buku "Menjadi pemuda peka zaman" kita skip dulu, sambil menunggu, ini ada artikel yang patut temen-temen baca....
==================================================

Sudut Pandang Selain Muslim Tentang Puasa Senin Kamis

Mengapa Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita mesti puasa sunnah pada tiap hari Senin dan Kamis? Dalam sebuah hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi berpuasa.� (HR. Tirmidzi)

Pengakuan Para Ahli

Hal ini juga diakui oleh beberapa orang ahli dari Barat yang non-muslim, seperti Allan Cott M.D (Amerika), Dr. Yuri Nikolayev (Rusia) dan Alvenia M. Fulton (Amerika).

Allan Cott M.D bahkan telah membukukan beberapa hikmah dari puasa ke dalam sebuah buku yang berjudul Why Fast?

Berikut adalah beberapa hikmah dari puasa yang diambil dari buku Why Fast? :
1. To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental)
2. To look and fell younger (supaya terlihat dan merasa lebih muda)
3. To clean out the body (membersihkan badan)
4. To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan darah dan kadar lemak)
5. To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan sex)
6. To let the body health itself (membuat tubuh sehat dengan sendirinya)
7. To relieve tension (mengendorkan/melapaskan ketegangan jiwa)
8. To sharp the senses (menajamkan fungsi indrawi)
9. To gain control of oneself (memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri)
10. To slow the aging process (memperlambat proses penuaan)

Komentar Para Ahli Lainnya

Sementara itu, Dr. Yuri Nikolayev berpendapat bahwa kemampuan puasa yang bisa membuat seseorang menjadi awet muda adalah sebagai suatu penemuan terbesar abad ini. Beliau mengatakan: “What do you think is the most important discovery in our time? The radioactive watches? Exocet bombs? In my opinion the bigest discovery of our time is the ability to make onself younger phisically, mentally and spiritually through rational fasting.�

(Menurut pendapat Anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional).

Alvenia M. Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia� di Amerika Serikat menyatakan bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik perempuan secara alami. Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat.

Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh (fasting is the ladies best beautifier, it brings grace charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour).

Penutup

Ketiga orang ahli tersebut yang notabene adalah non-muslim bahkan mengakui kehebatan dari puasa. Mengapa kita yang muslim justru terkadang melalaikannya? Padahal jelas sekali Rasulullah telah bersabda seperti di atas tersebut.

Mari kita mulai berpuasa, jangan menunggu hingga Ramadhan tiba untuk berpuasa karena belum tentu usia kita akan sampai ke Ramadhan mendatang. Mari kita mulai dengan puasa sunnah Senin-Kamis. Semoga ALLAH SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-NYA kepada kita semua. Amiin ya Rabb al-'Alamin..

http://dheryudi.wordpress.com/2009/0...h-senin-kamis/
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pengikut

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...