Assalamu'alaikum wr wb..
hmmm..sebenarnya hari ini mau ngepost tentang milad badaris yang ke 14 tahun. tapi karena ada status teman akhwat tentang bayinya, jadi kita pending dulu aja ya post tentang miladnya.
just shared untuk para ibu2, bunda, dan para orangtua. kalau ada kendala dengan menyusui anak ditambah lagi dengan faktor ibu yang bekerja. perlu kita ketahui bahwa Allah sudah menciptakan makanan dan minuman yang terbaik untuk bayi kita lebih baik dari sufor (susu formula) termahal merk apapun. Air Susu menyediakan antibodi dan berbagai bahan pelindung lainnya selama kita menyusui, dan kita akan melihat dan menyadari bahwa tagihan medis keluarga jauh lebih sedikit dibandingkan dengan keluarga yang memiliki balita yang tidak mendapatkan ASI. Bunda yang menyusui bayinya dalam jangka waktu yang panjang memiliki resiko kecil terkena kanker payudara. Menyusui juga membantu dalam meringankan segala penyakit dan membuatnya mudah untuk ditanggulangi.Sooo.....Memberi anak ASI selama sehari ataupun selama beberapa tahun merupakan keputusan yang tidak akan pernah kita sesali.
Saat naila usia 9 bulan, berat badannya sempat stuck selama 2 bulan. kenapa bisa begitu ? yang paling kami khawatirkan adalah karena naila pernah berinteraksi dengan anak yang sakit paru-paru. tanpa berfikir lama kami bawa naila ke rumah sakit hermina jatinegara. dengan dokter anak "A" dokter tidak bisa menjudge naila terkena paru-paru atau tidak kalau belum ada hasil darah dan ronsen. dengan surat rekomendasi dari dokter, hari itu juga kami bawa naila ambil darah dan ronsen. memang tidak tega melihat anak bayi diambil darahnya sambil jerit2. tapi kami juga tidak mau berspekulasi atas naila, karena kalau memang naila sakit paru itu bisa diobati dari sekarang (tidak terlambat) kalau memang tidak ada penyakitnya ya alhamdulillah.
dari hasil darahnya menunjukkan kalau LED(Laju endap darah) naila sangat tinggi yang artinya tidak normal dan ada infeksi. dan hasil ronsennya pun berbercak. dan itu sudah ada tanda-tanda dari sakit paru. karena tidak puas dengan dokter anak "A" ini akhirnya kami pindah saja ke dokter spesialis anak ahli gizi(mantan ketua IDAI) dr. haryono. tapi sayang ternyata dr haryono hari itu tidak praktek. jujur saya tidak mau pulang dari rumah sakit tanpa bawa kejelasan apa-apa tentang naila. setau saya selain dr haryono ada dr ahli gizi lain namanya dr. damayanti. langsung saya minta didaftarkan diadmin untuk naila ke dr damayanti ... arrrgghh ternyata sudah full. dan dr damayanti tidak pernah ada pasien yang daftar di hari H, harusnya seminggu atau H-2 sudah daftar. alhamdulillah kepala adminnya berbaik hati dan kami didaftarkan di urutan terakhir dengan konsekuensi nunggu lebih lama. it's oke...

Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), (S1) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada tahun 1983, (S3) dalam bidang penyakit metabolik dan genetik di Universiteit Utrecht, Belanda.
sebelum naila masuk ke ruang dokter, saya sempat ngobrol dengan salah satu pasien lama dokter damayanti. beliau sempat bilang kalau dr damayanti salah satu dokter yang keras. huufhhh....terlihat sih...kalau dengan dokter2 lain pas nimbang baju naila gak dilepas. tapi pas susternya ngeliat kita mau ke dr damayanti tanpa bisa nawar semua baju naila, pampers, sepatu semua harus di lepas, jadi dia benar2 mau hasil berat badan murni....
dengan rambutnya yang sudah beruban. pakai celana selutut, baju kemeja biasa tanpa kemeja dokter yang warna putih....ini dokter bukan ya...?? sampai pada nama naila dipanggil kamipun masuk bertiga. saking lamanya nunggu antrian, naila itu sebenarnya dah ngantuk, cape juga kali ya....dan biasanya dia tidur sambil nyusu....alhasil pas di taro di atas tempat tidur, dia nangis jerit-jerit....sambil naila di periksa panjang, ukuran kepala, ada ruam popok atau tidak. beliau langsung bilang "habis ini nanti saya tanya detail ke orangtuanya"...sempet deg2kan juga...
karena dokter sudah mau mulai nginterview kita, naila mau saya susukan didepan dokter, agar nailanya tenang....betapa kagetnya pas dokter dengan ketus bilang:
dokter : angkat anak kamu
saya : kenapa dok ? dia kalau mau tidur memang nyusu.
dokter : pegang anaknya pak (nunjuk suami) karena saya mau liat reaksi anaknya..
saya dan suami : yang ada kita panik ngeliat naila jerit sejadi2nya di rumah sakit...
dokter : bawa keluar dulu anaknya Pak.
suami : masuk ke ruang dokter lagi sambil bilang "gak bisa diam dok, tambah jerit kalau di luar"
dokter : wah....benar-benar nih anak..nangisnya dah nangis anak sakau..liat aja tuh (suster sambil senyum2)
saya dan suami : sakau gimana dok...? (baca:kaget)
dokter : iya sakau nyusu sama ibunya. akhirnya karena naila gak mau tenang juga, dibolehkan nyusuin sambil kami di interogasi
dokter : ini mau konsultasi apa ?
saya dan suami : sebelumnya kami ceritakan kalau kami sudah kedokter yang lain tapi karena kurang cocok maka kami ganti dokter
dokter : oh ini hasil ronsennya ?
saya : iya dok. itu katanya ada bercak di parunya, hasil darah LED nya jg tinggi banget dok.
dokter : *dengan ketus*, ya iyalah namanya juga anak bayi, semua organ2nya belum sempurna, normal ko hasil parunya.
saya : alhamdulillah
dokter : anak kamu sudah makan apa aja ?
saya : makan buah, makan bubur yang dikasarin pakai sayur, ayam, ikan, tapi dia paling suka sama yang keras2 dok.
dokter : apa aja yang keras ?
saya : karena panik langsung ditembak begitu langsung ngebleng. "aduh apa ya. pokoknya yang keras2 deh dok"
dokter: kamu kasih batu ?
saya : *blep aduh ni dokter* paling saya kasih cheese stick dan sejenisnya dok.
dokter : tepung semua itu yang kamu kasih ke anak..
saya : *bener2 deh ni dokter, gak diayak"
dokter : masih full asi atau sudah campur ?
saya : masih full asi dok.
dokter : berapa kali nyusu dalam 24 jam ?
saya : wah banyak dok..sering...
dokter : ya sebutin jam berapa aja..
saya : jam 5 subuh, jam 9, jam 13.00, jam 15.00 jam 18.00 jam 21.00, jam 23.00, jam 1, jam 3.
dokter : kamu bayangin minumnya sebanyak ini. gimana anak mau gemuk. dan gak sakau.
saya dan suami : *liat2an ngrasa bersalah"
dokter : memang benar anak asi itu pintar, tapi kalau dia sering bangun buat nyusu sama kamu bagaimana dia mau gemuk & pinter. logikanya kalau orang dewasa aja sering begadang bisa gemuk tidak ? pasti kurus kan. apalagi anak bayi. dan usia ini yang perlu kamu kasih makan itu bukan lauk yang berdaging putih, tapi yang berdaging merah mengandung zat besi.
dokter : oke, nanti saya kasih jadwal makannya. setelah itu seminggu lagi balik lagi ke saya, saya mau liat beratnya.
dokter : ini anak mulai di kasih makan umur berapa ?
saya : 6 bulan dok.
dokter : cara barat kamu ikutin.
saya : tapi dok dari dokter anak sebelum-sebelumnya dan dari bidan juga memang harus 6 bulan
dokter : iya itu cara orang barat.
saya : kadang ini dok yang bikin gak sepaham sama orangtua. karena orangtua saya bilang saya pulang dari bidan (hitungan hari) dah di kasih makan. kita kan mengikuti perkembangan zaman dok.
dokter : buktinya kamu hidup dan besar kan ?? (jleb) terbukti mana kamu sama orangtua kamu. sudah terlambat sekali kamu kasih makan ke anak.
saya dan suami : memang seharusnya mulai di kenali makan umur berapa dok ?
dokter : umur 3 bulan
jadwal makannya :
jam 06.00 : asi
jam 08.00 : sarapan (nasi uduk, nasi goreng)
jam 10.00 : cemilan (puding, arem-arem, lontong isi daging asap)
jam 12.00 : makan siang (gulai, rendang)
jam 14.00 : asi
jam 16.00 : cemilan (kroket, ice cream, yoghurt)
jam 18.00 : makan malam
jam 20.00 : asi
aturan yang harus diingat :
1. ikuti jadwal ini dulu. & harus patuh
2. paling boleh ya minum putih (tidak nyusu)
3. waktu makan tidak boleh lebih dari setengah jam. selesai gak selesai harus stop.
4. Snack nggak boleh terlalu ringan, harus pinter2 kasih snack yang walaupun sedikit tapi sarat gizi
5. tidak menyusui anak langsung saat malam, krn yang ada malah ngempeng (tidurnya kebangun2) hrs pakai dot.
awal-awalnya memang berat karena naila gak biasa dengan jadwal dan kebiasaan di atas. alhamdulillah 2 hari naila dah bisa adaptasi, dan pas balik ke dokter (seminggu) alhamdulillah berat badan naila naik 0.9 ons :) :)
just info :
1. biaya konsultasi dokter anak dihermina berkisar 150.000-300.000
2. daftar H-2 sebelum periksa via telpon.
3. bawa makanan / cemilan dari rumah, krn dikantin hermina terhitung mahal.
4. obat dan vitamin sekitar 200.000-300.000
5. tindakan, periksa darah / ronsen / sekitar 150.000-200.000