Kamis, 24 Maret 2011

10 bersaudara bintang Al-Qur'an

Judul Buku : 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an
Penulis : Izzatul Jannah – Irfan Hidayatullah
Penerbit : Sygma Publishing, Bandung
Cetakan Ke : 2
Tahun Terbit : Januari 2010
Tebal Buku : xiv + 150 halaman

Setiap orang tua muslim pasti ingin memiliki anak-anak yang hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Apalagi para kader dakwah yang sangat menyadari bahwa keluarga merupakan sasaran dakwah yang kedua; ishlahul usrah, setelah ishlahul fardi. Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini merupakan sebuah karya yang –seperti kata Ustadz Yusuf Mansur- akan menginspirasi banyak keluarga di tanah air. Ternyata membesarkan anak di masa sekarang untuk menjadi hafiz Al-Qur'an bukan sesuatu yang mustahil.

Buku ini adalah kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka.



1. Afzalurahman Assalam
2. Faris Jihady Hanifa
3. Maryam Qonitat
4. Scientia Afifah Taibah
5. Ahmad Rasikh 'Ilmi
6. Ismail Ghulam Halim
7. Yusuf Zaim Hakim
8. Muhammad Syaihul Basyir
9. Hadi Sabila Rosyad
10. Himmaty Muyassarah



Afzalurahman Assalam

Putra pertama. Hafal Al-Qur'an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai pesertaPertamina Youth Programme 2007.


Faris Jihady Hanifa

Putra kedua. Hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.


Maryam Qonitat

Putri ketiga. Hafal Al-Qur'an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.


Scientia Afifah Taibah

Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur'an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.


Ahmad Rasikh 'Ilmi

Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur'an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.


Ismail Ghulam Halim


Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur'an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.



Yusuf Zaim Hakim


Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur'an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.


Muhammad Syaihul Basyir

Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur'an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur'an 30 juz pada saat kelas 6 SD.


Hadi Sabila Rosyad

Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.


Himmaty Muyassarah

Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an.



Dilengkapi Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman dan Fadhilah Menghafal Al-Qur'an

Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini tidak hanya berisi bagaimana putra-putri Mutammimul Ula dan Wirianingsih menjadi penghafal Al-Qur'an. Di bagian pendahuluan terlebih dahulu dibahas Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman. Meliputi pembagian Al-Qur'an, Al-Qur'an sebagai Mukjizat, Sejarah Turunnya Al-Qur'an Kodifikasi Al-Qur'an, sampai Sejarah Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur'an.

Pada bab 5 juga dibahas mengapa menjadi hafiz Al-Qur'an begitu penting. Penulis mengklasifikasikann ya menjadi 2 bagian: fadhail dunia dan fadhail akhirat. Fadhail dunia antara lain: hifdzul Qur'an merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Qur'an mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), keluarga Allah di muka bumi. Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Qur'an menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orangtuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah

Apa Kuncinya?
Apa kunci sukses keluarga Mutammimul Ula dan Wirianingsih mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu? Keseimbangan proses. Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib adalah jadwal mereka berinteraksi dengan Al-Qur'an.

Beberapa hal yang mendukung kesuksesan ini adalah upaya mereka menjaga kondisi ruhiyah dalam keluarga:
1. Tidak ada televisi di dalam rumah
2. Tidak ada gambar syubhat
3. Tidak ada musik-musik laghwi yang menyebabkan lalai kepada Allah dan diganti dengan nasyid
4. Tidak ada perkataan yang fashiyah (kotor)


Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an adalah visi dan konsep yang jelas, yakni menjadikan putra-putrinya seluruhnya hafal Al-Qur'an. Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah Shubuh dan setelah Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Qur'an yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini. Sewaktu masih batita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Qur'an di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya. Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun kebanyakan di waktu kecil mereka merasa terpaksan, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Qur'an sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan kebutuhan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Qur'an, mereka diberi hadiah

Metode Menghafal Al-Qur'an 10 bersaudara bintang Al-Qur'an

Pada bab penutup penulis memaparkan metode yang dipilih keluarga Mutammimul Ula dalam mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an: pertama, mengajarkan membaca. Kedua, repetisi (pengulangan) . Ketiga, memilihkan mereka sekolah yang memiliki program utama menghafal Al-Qur'an. Secara khusus kedua orang tua juga senantiasa menjaga orientasi hafalan mereka. Keempat, saat menginjak usia remaja mereka dipahamkan tentang fadhilah membaca Al-Qur'an. Kelima, kedua orang tua menjadi teladan yang nyaris sempurna dalam dakwah, pemikiran Islam, orientasi tentang keluarga Al-Qur'an, dan senantiasa mendoakan mereka sepanjang waktu hidupnya.

Kamis, 17 Maret 2011

Kun Fayakun

Jika Allah sudah berkehendak serta menghendakinya, apabila dia telah menetapkan sesuatu maka Allah berfirman kepadanya “JADILAH” maka jadilah dia. Begitu beberapa ungkapan ayat-ayat KUN. (jadilah) dalam al quran.

[Al Baqarah:117]
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia."


[An Nahl:40]
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia".


[Yaasiin:82]
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia".


[Al An'aam:73]
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui

[Al Mu'min:68]
Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia".

[Maryam:35]
Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia".

[Ali 'Imran:47]
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.

[Ali 'Imran:59]
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah", maka jadilah dia.

Kalau bagi yang berfikir sebenarnya peringatan yang dahsyat sudah Allah wanti-wanti buat kita di Indonesia…

1. Mulai dari tsunami aceh
2. Gempa dimana-mana (padang, yogya) dan beberapa daerah lainnya.
3. Gunung merapi.

Dan belum lama ini tepatnya tanggal 11 Maret 2011 Allah kembali memberi peringatan kepada seluruh dunia. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Dengan 5 menit tsunami menghantam negeri sakura, Jepang (sendai dan wilayah sekitarnya) 8,9 SR, secanggih apapun teknologi kalau Allah berkehendak tidak ada yang bisa menolak dan menghindarinya. Karena kalau kita tau di jepang itu sudah di buat gedung yang anti gempa dan sudah ada yang namanya “TSUNAMI WALL” atau bendungan dari tembok di laut yang tingginya sampai 10 meter. Atas kehendak Allah tembok itu terlewati oleh tsunami. Coba kita liat pusaran raksasa akibat tsunami dan terlihat ada kapal yang mendekati pusaran itu.





Dari tsunami jepang ini kita teringat dengan tsunami tahun 2004 dengan kekuatan 9.3 SR, ada 1 pemandangan yang berbeda antara tsunami di aceh dan di jepang…

Aceh, (ahad, 26 Desember 2004)

aerah Krueng Raya yang berada di pantai barat Privinsi Nanggroe Aceh Darussalam ramai dengan orang-orang. Seperti hari-hari sebelumnya, pagi itu langit juga cerah. tiba-tiba bumi berguncang dengan kuatnya. Kepanikan melanda penduduk di garis pantai aceh itu. Tak lama kepanikan menjadi hilang karena mereka tak lagi aneh dengan suasana gempa. air pantai yang surut hingga lebih dari satu kilometer yang menyisakan ikan-ikan yang menggelepar di pantai begitu menggoda penduduk. Berduyun anak-anak dan juga orang dewasa, turun ke pantai yang garisnya sudah jauh surut. Mereka berebut ikan yang menari-nari di atas pasir. Tapi, tidak dengan Taufik bin Ahmad. kepada SABILI ia mengaku perasaannya begitu ngeri melihat air surut dari pantai dengan cepatnya. Ia berteriak-teriak pada orang-orang untuk tak turun ke pantai. “Jangan. Jangan ke pantai,” teriaknya. perasaannya mengatakan ada yang tak wajar. Ia menyuruh istri dan anaknya untuk kembali ke rumah. dalam hitungan tak sampai beberapa menit ombak yang seperti tembok tingginya datang bergulung-gulung. tangki-tangki Pertamina yang berukuran besar, dari besi dengan bobot berton-ton telah porak poranda.

Di tepi pantai itu pula, dua malam sebelum bencana, menurut keterangan penduduk yang selamat, beberapa anggota Brimob yang beragama Kristen merayakan malam Natal. Acara cukup meriah, ujar seorang penduduk yang selamat. Tapi tak hanya perayaan Natal. Pada malam berikutnya, perayaan Natal berganti dengan pesta. Tak jelas, apakah orang-orang yang berada di tempat tersebut sama dengan orang-orang sebelumnya, tapi yang jelas, malam itu lebih meriah dengan malam sebelumnya. Pesta api unggun hingga pagi hari. Tenda-tenda juga didirikan. Suara-suara perempuan terdengar oleh penduduk dari kejauhan.

kalau banyak yang berpersepsi ini semua adalah hanya kejadian alam, karena bumi bergeser, karena ini karena itu....semua menggunakan akal, tapi sudah selayaknya kita sebagai muslim untuk meyakini bahwa ini semua atas kehendak dan skenario Allah.

tsunami-tsunami di jepang maupun di aceh belum lah seberapa ketimbang tsunami yang di alami oleh Nabi Nuh, as. WAB semoga kita menjadi orang-orang yang dapat mengambil ibrah, hikmah dari peristiwa ini.

Lihatlah pemandangan tsunami di aceh ini.betapa besar kekuasaan Allah yang senantiasa menjaga rumah-Nya

Minggu, 13 Maret 2011

Andaikan Panjang, Andaikan Baru, Andaikan semuanya

Ketika ada sahabatnya yang meninggal, Rasulullah biasa hadir dan mengantarkan jenazah sahabatnya itu ke kuburan. Lalu, setelah semuanya selesai, Rasulullah menyempatkan berkunjung ke rumah keluarga yang ditinggalkan untuk sekadar menghibur. Pada suatu saat, terjadi dialog yang menarik antara Rasulullah dan istri almarhum sahabatnya.

"Adakah wasiat dari suamimu?" Tanya Rasulullah. Mulanya, istri almarhum sahabatnya tersebut ragu untuk menyampaikan apa yang telah ia dengar dari suaminya. Sebab, ia sendiri tidak yakin apakah yang ia dengar itu sebuah wasiat atau hanya rintihan sakitnya sakaratul maut. Namun, karena Rasulullah yang meminta, istri sahabat itu pun bercerita.

"Rasulullah, sebelum suami saya meninggal, ia sempat berkata lirih, 'Andaikan lebih panjang .… Andaikan yang baru …, dan Andaikan semuanya'. Saya tidak paham apa yang ia katakan, apakah itu wasiat ataukah hanya rintihan sakaratul maut."

Mendengar hal itu, Rasulullah tersenyum, lalu menjelaskan makna ucapan almarhum. "Begini istri sahabatku, apa yang telah engkau dengar dan apa yang telah diucapkan oleh suamimu adalah benar. Suamimu tidak sedang mengigau karena sakaratul maut. Ketika itu, suamimu melihat pahala amalan selama hidupnya.''

Amalan tersebut, jelas Rasulullah, terjadi ketika sahabatnya itu pergi ke masjid. Di perjalanan, ia bertemu dengan orang buta yang sama-sama hendak ke masjid, lalu ia menuntunnya. Maka, di akhir hayatnya ia menyesal. Andaikan jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanya lebih besar dari yang ia lihat sekarang.

Suatu hari sahabat itu juga juga hendak pergi ke masjid untuk shalat Subuh. Di perjalanan, ia bertemu dengan orang yang sedang kedinginan. Lalu, ia memberikan satu dari dua mantel yang ia pakai. Dan, yang ia berikan itu bukan yang baru. Karena mantel yang baru ia sendiri yang pakai. Maka, di akhir hayatnya ia menyesal. Andaikan yang ia berikan itu mantel yang baru, pasti pahalanya lebih besar dari yang ia lihat sekarang.

"Suatu hari juga engkau menyiapkan makanan untuk suamimu. Ketika makanan itu hendak dimakannya, tiba-tiba ada pengemis. Lalu, suamimu memberikan separuh dari makanan itu. Maka, di akhir hayatnya ia menyesal. Andaikan yang ia berikan itu semuanya, pasti pahalanya lebih besar dari yang ia lihat sekarang,'' kata Rasulullah kepada istri sahabatnya itu.

Dari kisah di atas kita tahu bahwa amalan sekecil apa pun akan diperlihatkan oleh Allah SWT. "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan, barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula." (QS az-Zalzalah: 7-8).

Maka tidak heran, jika di akhirat kelak orang kafir memohon kepada Allah untuk dikembalikan ke dunia barang sesaat. Mereka berjanji dengan waktu yang sesaat itu akan banyak beramal saleh. Namun, dalam ayat ini Allah SWT langsung menjawab bahwa itu adalah perkataan yang diucapkannya saja (QS Al Mukminun : 99-100).
Karena itu, segeralah beramal saleh sebanyak dan sebaik yang kita mampu. Segera juga jauhi maksiat sekuat tenaga sebelum amalan kita diperlihatkan. Wallahu'alam.
-----------------------------------------------------------------
http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/11/02/07/162787-andaikan-semuanya

Senin, 07 Maret 2011

MENGGAPAI ASA DALAM GULITA



Mata dan penglihatan adalah indra penting bagi kehidupan. Lalu bagaimana jika sumber penglihatan itu tidak dimiliki seseorang? Mungkin sebagian besar akan berpikir bahwa kegelapan tak bisa memberikan apa – apa, tapi bagi para nara sumber Kick Andy kali ini sangat berbeda. Mereka mampu mencapai asa dalam gulita!

Adalah Mimi Mariani Lusli, perempuan penyandang tuna netra yang selalu bersikap riang dan penuh semangat. Mata Mimi mulai meredup saat ia duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. Dalam usia 17 tahun sinar itu benar-benar padam di matanya dan ia mengalami kebutaan total.

Namun toh ini tak menghentikan Mimi untuk meneruskan sekolah dan mencapai cita-citanya, menjadi seorang guru. Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya di IKIP tahun 1989.

Tak puas hanya lulus sarjana, Mimi juga berhasil meneruskan dan menyelesaikan kuliah di pasca sarjana-nya Universitas Indonesia. Selain itu di tahun 2003, Mimi juga berhasil saya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2-nya di University of Leads di Inggris. Tak cukup sampai disitu, perempuan pejuang ini sekarang sedang melanjutkan kuliah kedoktorannya di Faculty of Earth and Life Sciences Universitas of Amsterdam di Belanda. “ Bagi belajar itu mengasyikan,” kata salah satu pendiri yayasan Mitra Netra ini.

Mimi punya cara tersendiri untuk bisa sekolah dan kuliah bersama orang-orang awas. “Kami orang tuna netra harus punya konsentrasi penuh untuk bias menyimak dengan baik,” kata Mimi tentang salah satu trik belajarnya. Di Kick Andy juga, ia banyak membeberkan rahasia kesuksesannya dalam pendidikan.

Seakan ingin terus menularkan semangatnya pada orang lain, Mimi banyak sekali berkecimpung dengan lembaga-lembaga social yang membantu pendidikan para penyandang cacat, terutama tuna netra. Bahkan baru-baru ini, Mimi juga telah membangun Mimi Institute, sebuah lembaga yang memiliki visi agar para penyandang cacat memiliki hidup yang lebih baik.

Kisah sukses juga dimiliki Tolhas Damanik.

Tolhas juga seorang penyandang tuna netra sejak lahir. Penyakit glaukoma sejak lahir telah membuat Tolhas tak bisa melihat dunia ini dengan kedua bola matanya.

Meski demikian, sejak kecil Tolhas belajar di sekolah umum. Jadi ia harus beradaptasi dengan sistem pendidikan yang memang diperuntukan bagi siswa-siswa yang tidak buta, tapi toh ini tidak memupus semangatnya untuk terus maju.

Tolhas mampu melewati banyak hal sulit untuk bias bersekolah setinggi mungkin. Dan beberapa waktu lalu , Tolhas berhasil mendapatkan beasiswa dan menyelesaikan gelar masternya di Universitas Ohio, Amerika Serikat. “Semakin sadar saya punya hambatan, semakin besar keinginan saya untuk sekolah,” katanya di Kick Andy.

Kini Tolhas sudah kembali ke tanah air dan bekerja di lembaga non profit sebagai konsultan pendidikan. Ia juga sering diundang sebagai pembicara dalam seminar pendidikan inklusif dan konseling, di dalam maupun luar negeri.

Prestasi yang sangat hebat sudah dicapai oleh Saharudin Daming. Kebutaannya sejak usia 10 tahun tak menghalangi Saharudin untuk meraih cita-cita. Pria penyandang tuna netra ini mampu bangkit dari keterpurukannya dan berhasil meraih gelar Doktor di bidang Hukum. Dan perlu dicatat! dia adalah tuna netra pertama di Indonesia yang menyandang gelar ini.

Sejak kecil Saharudin bersekolah di sekolah umum. Saat suatu hari kepala sekolahnya di SMA menyatakan ia harusnya ke sekolah luar biasa, Saharudin pun memberikan argumennya. “Pak kalau sekolah saya luar biasa, nanti kuliah harus di universitas luar biasa juga, kerjanya di tempat luar biasa, dan gajinya luar biasa. Saya bilang begitu ,” tutur Saharudin diakhiri tawa.

Selain itu Ayah dua anak ini juga menceritakan proses pencapaian diri yang ia lalui dengan gembira. Dengan kecerdasannya, ia bias menembus rintangan jadi tantangan yang bias ditaklukan. Misalnya bagaimana ketika ia memprotes ketidaklulusannya sebagai advokat, hingga akhirnya bias lulus.

Semangat, ketekunan, dan kecerdasan telah mengantar Saharuddin, sebagai orang yang layak menduduki jabatan penting. Ia kini menjadi Komisioner Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, atau Komnasham, periode 2007 hingga 2012.

Episode kali ini akan semakin lengkap dengan kehadiran Ade Irawan, seorang pianis tuna netra . Ade yang belajar piano otodidak ini, beberapa kali pernah manggung di panggung Chicago Amerika Serikat. Dan dalam waktu dekat ini ia akan kembali mentas di Java Jazz, Jakarta. Di Kick Andy, Ade juga menunjukkan kepiawaiannya bermain sebagai pianis handal.

Tentu masih banyak para penyandang cacat lain yang sedang berupaya untuk mencapai asa dan cita seperti para nara sumber tadi. Untuk itu, Kick Andy Foundation dengan dukungan sejumlah donator tergerak untuk melakukan program “BOOKS FOR BLIND”, sebuah program penyediaan buku-buku khusus bagi para tuna netra, berupa buku Braille dan Audio Book. Besar harapan kami agar bisa membantu para penyandang tuna netra untuk mendapat akses pendidikan melalui buku-buku bacaan yang acceptable untuk mereka. Semoga. (end)

Sumber : http://kickandy.com/theshow/1/1/2039/read/MENGGAPAI-ASA-DALAM-GULITA

Kamis, 03 Maret 2011

The Rose Princess



SUBHANALLAH…..

Saat kita berjalan di taman. Kita akan terpesona dengan keindahan taman yang merupakan salah satu kenikmatan Allah.

Tidaklah sia-sia semua yang diciptakan Allah

Dengan melihat satu ciptaanya saja kita sudah terkagum-kagum

Inilah dia ciptaan Allah yang Indah dan sangat di sukai manusia terutama kaum hawa :BUNGA

Bunga juga dapat menarik makhluk lainnya seperti Lebah, kupu-kupu (seperti cursor di blogku ini  ) hinggap sampai menghisap madu

Indah, halus, mulus sama sekali tanpa ada lipatan, seperti habis di setrika..

Keajaiban ciptaan Allah pada Aromanya yang sedap , menakjubkan : melati, mawar. Dengan teknologi secanggih apapun belum dapat menyamai harum mewangi asli bunga



Ada banyak pelajaran yang bisa kita petik dari :

1. Bunga selalu memberikan manfaat, baik bagi manusia ataupun makhluk lainnya. Dengan bunga kita bisa mendapatkan madu dari lebah. Para manusia juga seringkali minta bantuan padanya. Khususnya para lelaki yang meminjam keindahannya untuk memberi kepada wanita . (huhuhuhu)

2. Bunga selalu siap sedia dalam setiap keadaan, suka maupun duka. Lihatlah setiap upacara pernikahan ataupun kematian, ada bunga disana.

3. Konsistensinya tak perlu diragukan lagi. Bunga tidak akan melihat apakah dia dihadapan orang kaya, miskin, pejabat. Bunga akan selalu menebarkan keharumannya sampai batas kemampuannya.

4. Bunga selalu rela berkorban demi memberikan manfaatnya. Lihatlah bagaimana bunga rela memberikan sari-sari untuk lebah. Bunga juga rela mekar walaupun nantinya akan layu dan digantikan dengan bunga lainnya.

Sesungguhnya, bagi yang sudi merenung, pada setiap benda hidup terdapat kebesaran-Nya.

Orang yang beriman sadar bahwa segala sesuatu ini diciptakan Allah agar ia memuji-Nya. Sadar akan hal ini, seseorang yang menyaksikan keindahan kebun ketika sedang berjalan-jalan akan mengagungkan Allah seraya mengatakan, ”Maa syaa Allahu, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)” (QS. Al-Kahfi, 18: 39).



Untuk Semua para akhwat, Wanita, Anak perempuan jadilah seperti mawar yang merah tegas. dapat menjaga diri seperti mawar pada duri-durinya ada untuk melindunginya dari rampasan tangan yang kasar.

Untuk Semua para akhwat, Wanita, Anak perempuan: haruslah tetap harum dan tak boleh ternoda oleh apapun. dan selalu tetap indah dan terawat saat lagi ada di kebun (orangtuamu...)

Yakinlah akan datangnya sang pemilik vas untuk memetikmu dengan hormat dari pagar rumah..

hanya perlu waktu untuk mengijinkan seseorang yang tepat untuk dapat memetikmu dengan cara yang terhormat..

Kalian adalah "The Rose Princess" Tajamkan duri-duri di tangkaimu, dan tunggulah..Pasti akan datang seorang pecinta mawar yang akan di izinkan oleh pemilik kebun untuk masuk ke kebunnya. Dan ikut menyiramimu dengan tetes air kasih dan sayang. Sampai si pemilik kebun yakin dan percaya pada sang pecinta itu. untuk memberikan mawar kesayangannya...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pengikut

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...