Selasa, 24 Juli 2012

Tragedi saat Buka Puasa Bersama

kepada seluruh saudaraku anggota milis HBE, mumpung masih bulan Syawal. Saya mohon maaf atas segala kesalahan selama ini, kalau ada ketikan huruf, kata atau kalimat yang tidak berkenan baik yang tersirat maupun yang tersurat.

Saya mau share sedikit pengalaman yang memorable buat saya dan Istri saya. mohon maaf kalau kepanjangan.

Hari minggu kemarin tgl 11 September 2011. kami sekeluarga dan juga keluarga adik ipar diajak oleh orangtua kami untuk silaturahmi ke rumah saudara di salah satu kompleks di Cilodong.

Saudara tersebut mengajak kami untuk makan siang di salah satu rumah makan yang namanya berbau islam campuran Sunda di Jalan Kartini depok. Dia bercerita bahwa dia sudah jadi langganan disitu karena makanannya enak, yang punya pak haji.

sesampai di restoran tersebut, yang mengundang kami memesan makanan.

Gambaran Restorannya ada saung-saung, pelayannya yang wanita menggunakan jilbab. sangat islami lah pokoknya.

Seperti kebiasaan saya, karena tidak ada sertifikat halal, saya pun mendatangi kasir. saya menanyakan Penanggung jawab restoran, saya ingin bertemu. mereka jawab lagi tidak ada ditempat. ya udah, Saya menanyakan ke kasirnya apakah menggunakan Angciu, hongciu, arak gentong, atau arak masak, mirin atau semacamnya. Dia jawab emang kenapa pak, bapak darimana?. saya jawab, kami mau makan, tetapi sebelum makan saya perlu tau itu dulu. atau saya ketemu chef nya deh.

Akhirnya kasirnya menelpon (saya tidak tau siapa yang di telpon).

Selesai menelpon, kasirnya pun memberikan jawaban yang sungguh diluar dugaan saya, katanya "pake pak"... saya terdiam.... bingung, ga tau harus berbuat apa.

saya diskusi sama istri saya... kami berdua bingung...

Optionnya adalah :

1. Tetap melanjutkan makan, tetapi kita tidak makan apa2 kecuali minum.
2. kita makan seadanya untuk menghormati tuan rumah.
3. Kita bicarakan kepada tuan rumah apa yang kita ketahui.

pilihan nomor satu : resikonya besar, pertama kami punya anak2 kecil, yang kedua kami berdosa, yang ketiga pasti tuan rumah tersinggung. pilihan inipun kami coret.

Pilihan nomor dua, takut dosa. pilihan inipun kami coret.

Akhirnya kami pilih nomor 3, dan kami siapkan mental kemungkinan orangtua kami malu dan tuan rumah tersinggung. kami bulatkan tekad, harus ngomong aja baik-baik. Insya Allah membawa kebaikan.

sayapun akhirnya mengajak tuan rumah bicara, saya sampaikan apa concern kami dan apa yang barusan saya ketahui....tuan rumah terperanjat, terdiam...

setelah beberapa saat, akhirnya dia tanya, jadi gimana, kita cancel aja ya ordernya?.

saya tanya, ga apa2 ya om?.

katanya ga apa2, kita cari makan ditempat lain aja yang bisa diterima semua....

Alhamdulillah, saya dan istri lega....

jadi perhatikan untuk beberapa RESTO yang belum sertifikasi HALAL..

By : Bpk Rachmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pengikut

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...